Pemerintah Indonesia akan mengumumkan secara resmi pemblokiran aplikasi chat Telegram besok Senin, 17 Juli 2017. Namun mulai tanggal 14 kemarin desas-desus isu ini sudah jadi pembicaraan umum netizen.
Alasan yang paling menonjol adalah Telegram telah banyak digunakan oleh teroris dalam melakukan komunikasi. Dan Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya memberantas teroris dan menumbas paham radikalisme yang entah bagimana caranya bisa dengan mudah diserap oleh generasi muda kita.
Diawali dari perintah Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Menkominfo untuk membendung paham radikalisme yang berkembang bebas di dunia maya. Kemudian Kominfo mengambil tindakan sangat tegas dengan memutuskan untuk memblokir Telegram.
Rupanya saat ini media sosial jauh lebih mudah untuk dijadikan sarana penyebaran virus radikalisme ketimbang harus door-to-door merekrut pengikut baru mereka.
Memblokir Telegram karena sarana komunikasi teroris seperti membakar lumbung padi karena ada seekor tikus?
Itu adalah sebuah judul artikel dari salah satu situs berita yang saya baca hari ini. Awalnya sayapun beranggapan demikian. Namun mari kita selidik lagi.
Saya kutip dari telegra.ph pada19 April 2017. Sang empunya Telegram, Pavel Durov berkata bahwa Telegram secara historis memiliki masalah dengan regulator di beberapa bagian dunia.
"Karena, tidak seperti layanan lainnya, kami secara konsisten membela privasi pengguna dan tidak pernah melakukan kesepakatan dengan pemerintah," tulis Durov, dilansir pada Sabtu (15/7).
Memang bukan sembarang susunan kata yang dijadikan selogan oleh Telegram (seperti gambar tumbnail pada artikel ini). Mereka benar-benar komitmen untuk tidak membocorkan privasi penggunanya. Komitmen untuk tidak "menjual" data penggunanya pada siapapun.
________________________________________________________________________________
Menkominfo telah menjelaskan beberapa hal terkait cara mereka memberantas paham radikalisme di internet. Lebih mudah memberantas konten-konten radikal di situs/website daripada di media sosial. Karena jika ada konten yang berbau radikal di sebuah situs, hanya tinggal blokir saja situsnya, selesai.
Namun tidak dengan media sosial. Untuk menghapus (banned) sebuah akun/konten di media sosial, Pemerintah harus terlebih dahulu menghubungi media sosial yang bersangkutan untuk melakukan hal itu.
Namun karena komitmennya, Telegram tidak bisa bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia. Mereka memilih untuk tidak mengganggu-gugat penggunanya seperti yang diminta Pemerintah kita, meskipun konten/akun itu berbau radikal.
Farewell Telegram.
Kalau aku sangat sangat tidak setuju. Soalnya pasti bakalan merembet. Yang salah bukan telegramnya melainkan penggunanya.
ReplyDeletePenggunanya tersebut yang harus di blokir bukan telegramnya.
Telegram ga mau main blokir kaya app lain mas Hadi. Thats the problemo
DeleteSaya sih ikut saja apa yang dilakukan pemerintah, tentunya keputusan yang terbaik.
ReplyDeleteCieeh ada yang pake hijab nih
DeleteKalau saya sih kurang setuju sih mas, soalnya saya pakai aplikasi ini buat transaksi jualan pulsa...
ReplyDeleteHahaa sama mas Kholik. Saya dulu jual pulsa pake Telegram.
DeleteRest in peace
para pengguna telegram bakal kecewa ni, secara aplikasi messaging berwarna biru ini lumayan populer di Indonesia.
ReplyDeletesemoga saja pemblokiran aplikasi ini tidak berdampak pada aplikasi sosial media lainnya :)
Telegram ini aplikasi chat paling ringan yang pernah saya pake. No lag. Tapi yasudalah
DeletePemerintah mengambil keputusan ini kan karena pemilik telegram tidak mau bekerja sama. Apa boleh buat.
ReplyDeleteBener mbak Lina. Tunggu ya a, ntar saya buatin app penggantinya :D
DeleteSangat Setuju, Karena Memang dari banyaknya berita yang beredarb aplikasi ini disalahgunakan untuk berkomunikasi para teroris, bahkan ada semacam rencana penyerangan dalam acara 17 agustus nanti.
ReplyDeleteWew! Kalau itu saya baru tau mas
DeleteAku sih enjoy aja atuh, lagian Telegram masih bisa dibuka pada versi aplikasi.. So ngak usah khawatir.. kalaupun mau buka lewat PC bisa make VPN.. kelar deh urusan
ReplyDeleteKayaknya ujungnya bakal bloked juga deh appnya mas
DeleteKalau hidup di Indonesia yah harus ikut aturan indonesia,,,
ReplyDeleteAplikasi tersebut di blokir karena katanya jadi sarang favorite teroris,,, tercatat bahwa telegram pernah jadi komando serang teror di paris perancis,,, cara termudah untuk mengatasi hal ini yah dengan blokir telegramnya,,
lagian saatnya anak bangsa indonesia berkreasi sendiri,, jangan bergantung terus pada aplikasi orang lain,, kasih modal mereka,, build aplikasi yang hebat,,,, terus singkirin deh kompetitor yang ada di indonesia,, biar semuanya beralih produk buatan anak bangsa,, begitulah kalau pikirku,,,
tapi kadang usaha pemerintah yang satu ini terkesan percuma dan buang - buang energi,,, lah situs parno yang diblokir saja masih bisa dibuka kok,, aplagi ini,,, kalau memang pengen lebih mantap,, yah harus menutup diri dari jaringan internet luar,,, buat jaringan internet khusus di indonesia,,
Nah ini ni! Kompak dulu kita mas Ahmad!
Deletesaya setuju....bahkan setuju banget
Deleteradikal radikal sesat harus diberantas,
Telegram Blocked ....oky no prablem
Yeah!! Asala jangan blog-blog kita yang diblok ya mas hehe
DeleteSebagai catatan saja, yang diblokir adalah tekegram versi desktop saja, untuk aplikasi versi mobile masih lancar jaya hehehe
ReplyDeleteia jika pake aplikasinya masih bisa, mungkin menghabiskan masa kontrak :D
DeleteYap. Kemungkinan app versi mobile akan menyusul bloked
Deletekalo saya sih blokir ajalah. pertama saya juga tidak punya accountnya. kedua jika memang jadi sarana tidak baik blokir aja.
ReplyDeletemeski memang terkesan menghilangkann upil dengan cara memotong hidungnya.
Daripada sudah semakin lama semakin banyka peggunanya lebih baik dari sekarang saja
Sepaket mang! Tapi saya punya akunyah :(
DeleteAku setuju saja soalnya nggak punya akun disana. :)
ReplyDeletePadahal ringan loh appnya mbak Wulan. Ga banyak iklan kaya app lain
Deletemau telegram di block apa nggak bagi saya sih nggak terpengaruh mas
ReplyDeletesoalnya saya nggak punya akunnya koq.
keren kan saya
Iyah keren mas!
DeleteNanti mas yanto pake app buatan saya aja yah
saya tunggu tanggal mainnya ya :D
DeleteSaya setuju tindakan tegas tersebut. Lagian orang Indonesia kan hanya pengguna doang, seharusnya tidak kebakaran tikus ya ? eh jenggot maksudnya. Kecuali Telegram itu pabrik dan punya kantor di negara sini, baru deh punya efeknya.
ReplyDeleteIyap. Mendin kita bikin app sendiri kaya bilang mas Ahmad diatas.
DeleteSaya yakin jebolan fakultas IT pasti bisa buat gituan
eh mamang keketemu dimari.
Deletetapi kan mang masa ia gara2 prilaku pengguna malah diblok.
apa orang kitanya udah gak kratif apa ngeladenin teroris, hehehe
Teroris juga berkembang ngikutin zaman mas. Tutup satu mungkin mereka akan cari banyak alternatif lain. Misalnya komunikasi dengan burung dara :D
Deleteaku pribadi ngga pakai aplikasi ini jadi nggak berpengaruh besar tapi jadi takut kalau wa nanti diblokir, hmm
ReplyDeleteWA ga diblokir mbak Annafi. Karena WA mau "share" privasi kita ke pemerintah
DeleteMau gimana lagi kang, saya yakin pemerintah indonesia tidak gegabah dalam mengambil keputusan, karena sudah mengkajinya lebih dalam.
ReplyDeleteDan nyatanya pemilik telegram juga sulit diajak kerjasama.
Bener mas Indra. Pasti ngajinya sudah matang banget itu.
DeleteMoga aja yutub dan pesbuk ga bloked juga yah
Awalnya kaget juga, ternyata yang diapp masih bisa di pakai. Semoga ada titik temu dan tidak merambat ke medsos lainnya
ReplyDeleteAminn .. Kalau semua medsos blocked, saya main gasing aja sudah :D
Deleteagak gak asyik juga klo ga ada telegram soalnya ini emang cuma buat rahasia2an sama grup temen2 deket. Makanya sering jadi sarang teroris. daripada pake WA ya klo buat yg secret2 gitu emang enak telegram haha
ReplyDeleteWah mas Ikrom bahaya inih. Main secret-secretan
Deletetrmaksi banget om infonya sangat bermanfaat sekali.
ReplyDeleteohya kalu ada waktu mampir di tempat aq om.
Owh iya. Nanti kalà u ada waktu ya. Soalnya sibuk nih saya.
DeleteHaha kidding
ok om trmakasih banyak om.
Deletesukses sllu om
Okee om sama-sama ya om
DeleteMoga negara kita jadi lebih aman ya mas Bimo
ReplyDeletesebenernya sih terorisnya aja yang gak tau diri, pengen ikut eksis, hehehe
ReplyDeletemalah ngeblok telegram.
gini nih... mental orang yang pikirannya sempit kaya laci lemari wkwkwkw
salam kenal mas.
Laci lemarinya Doraemon luas mas :D
DeleteSalam kenal juga
Ikut aturan indo aja dah..hehe
ReplyDeleteKalau gini memang ada pihak yang dirugikan dan tidak. Aku pribadi sih memang gak terlalu familiar dengan telegram, jadi gak begitu kaget lah..hehe
Lagipula sempet pake, tapi aku merasa lebih banyka apk yang di instal, kalau gak aku pake ya lebih baik gak..he
Memamg pengguna Telegram ga terlalu banyak kaya WA sama Line. Ga begitu populer sih di Indonesia tercinta inih
ReplyDeleteKarena saya belum pernah menggunakan telegram, jd saya biasa2 aja hehe
ReplyDeletedan akhirnya saya tidak sempat menggunakan nya 😥 *kudet
Mumpung versi mobilenya masih bisa dipake cepeton gih download. Sebelum blocked
DeleteNgomong disini aja ah...ogah dibawah mah.
ReplyDeleteSoal telegram mah sabrodo teuing ah saya mah ga pernah make..
Tapi saya setuju kalau SN koruptor e-ktp dihukum mati...setuju pisan tah
Setuju mang!!!
ReplyDeleteWalaupun ga nyambung
Langkah Apapun yang diambil pemerintah saat ini selalu menuai Sensasi dan Kontroversi termasuk dengan wacana di block nya telegram di indonesia hemmm ... sama halnya membakar lumbung padi gara gara ada tikus 1 :v
ReplyDeleteEh iyaa masi kenal saya saya gak om ? :D
Saya ga kenal orang yang manggil saya Om 😄
DeleteSiapa yaa?
Anatara ada dan tiada... Kalo soal itu sih kita gak tau ya... tapi emng beneran apa ya telegram buat lumbung teroris gitu.... Aku soalnya paker juga dan aku bukan teroris kan,,.,
ReplyDeleteKalau mas Adhi pake telegram buat share artikel-artikel radikal berarti iya :D
ReplyDeleteSebenarnya telegram masih jarang orang pakai, buat saya pribadi gimana baiknya aja dah.. :D
ReplyDeleteSedikit kecewa sama negara indonesia, kenapa telegram harus di blocked? kenapa ga big*live atau sejenisnya saja yang di blocked? cukup kecewa dengan pemerintah indonesia
ReplyDeletenggak nyambung tapi setuju kan?
ReplyDeletesiapa yang gelo kalau gituh, SN, saya atau mang admin, coba?
Gelo apaan mang? Ga mudeng. English please
ReplyDeletevia aplikasi masih bisa ko mas
ReplyDeleteSangat2 tidak setuju mas, pemblokiran telegram hanya akan menambah kebijakan tidak popiler pemerintah terhadad dunia teknologi informasi di tanah air..
ReplyDeletekalau memang benar alasan pemerintah, saya setuju tapi kalau tidak amat disayangkan ya mas
ReplyDeleteUntung aja versi mobile nya masih berfungsi.
ReplyDeletetapi masih fungsi kok sampe sekarang..
ReplyDelete