Gambar: Borobudurnews.com |
(Baca juga: Pembunuhan di SMA Taruna Nusantara Terobsesi 'Rambo')
Jumat 31 Maret 2017, pukul 03.00 WIB, disaat sebagian besar siswa lain tertidur, pelaku terbangun melihat situasi sekitar barak. Pelaku menggunakan baju OSIS biru dan kaos dalam dengan celana abu-abu.
Pelaku mendekati korban dengan berdiri di sampingnya. Sebelum menghabisi korban, pelaku meminta maaf.
Pukul 03.30 WIB, Pelaku lalu meninggalkan Tempat Kejadian Perkara (TKP) di barak tersebut. Kemudian bertemu saksi N di ruang tengah, yang sedang menyeterika baju. Pelaku menanyakan apakah sudah selesai setrika atau belum.
Pelaku kemudian berjalan kembali ke tempat tidurnya, mengganti baju, kaus, dan celana yang berlumuran darah dengan baju training berwarna hijau. Pelaku kemudian kemudian kembali ke TKP untuk mengambil kacamatanya karena sadar kacamatanya hilang karena sempat ditarik korban ketika pembunuhan terjadi.
Pelaku juga menarik pisau yang masih menempel di leher korban dan sempat dibuang di bawah tempat tidur rekannya, MIS untuk menghilangkan mengalihkan jejak.
Kemudian pelaku membawa baju, kaus dan celana sekaligus pisau yang berlumuran darah itu untuk direndam dengan air. Pelaku kemudian kembali ke tempat tidurnya, berpura-pura menyapu seperti tidak terjadi apa-apa.
Korban ditemukan tewas pukul 04.00 WIB dihari yang sama oleh Riyanto selaku pamong graha 17 yang berniat membangunkan para siswa untuk Salat Subuh. Semua siswa terbangun, kecuali Krisna Wahyu yang masih tertutup selimut, ternyata telah tewas dengan darah berlumuran di lehernya.
Korban ditemukan dalam posisi tidur membujur ke arah selatan dengan kepala mengahadap ke timur. Tangan melintang di dada, dengan kaki kanan menekuk dan sebagian kaki tertutup selimut. Kresna tewas karena luka tusukan tepat di leher sedalam 2 cm, dan luka sayat di leher sekitar 10 cm yang mengenai urat nadi.
Pelaku dapat diungkap setelah aparat Ditreskrimum Polda Jawa Tengah melakukan Olah TKP, memeriksa 13 saksi, dan menginterogasi pelaku. Setelah didapati bukti kuat, pelaku mengakui perbuatannya.
Ooohh begitu ya ceritanya.
ReplyDeleteYap.Dont try it at home ya mas.
DeleteSerem banget ya.. Anak-anak jaman sekarang kurang kegiatan dan bimbingan yang positif di lingkungan sekitar jadi begini..
ReplyDeleteSuika-lovers.com
Kurang di"bina" aja mbak :D
Deletemaaf bang, kok blog nya ada peringatan berbahayanya yah.
ReplyDeletePeringatan gimana tu mas??
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSerem banget, sampai hatinya. :(
ReplyDeleteIya mbak, kaya ga ada perasaan lagi ituh.
DeleteKok bisa yaaaa. Ada gangguan jiwa kayakbya :(
ReplyDeleteKok bisa sih berbuat keji seperti itu. Ada gangguan jiwa kayaknya :(
ReplyDelete