Gambar: Kpi.go.id

Rabu kemarin, tepatnya pada tanggal 29 Maret 2017, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) resmi menjatuhkan sanksi administratif berupa penghentian sementara acara “Dahsyat” yang tayang di stasiun RCTI. Hal ini dikarenakan adanya pelanggaran dalam adegan yang tayang pada tanggal 28 Februari dan 1 Maret. Ini bukan kali pertama acara musik ini mendapat sanksi. Sebelumnya acara Dahsyat juga pernah diberhentikan sementara oleh KPI, juga karena terkait pelanggaran yang dilakukan oleh lakon-lakon di dalamnya. Namun akhirnya tayang kembali mungkin karena minat pemirsa tv yang banyak mengidolakan acara ini.

Saya pribadi termasuk yang mengidolakan acara ini. Ketika saya mendapat jadwal sekolah siang, setiap pagi saya selalu menyempatkan diri untuk menyaksikan band-band dan penyanyi-penyanyi yang tampil di acara Dahsyat. Karena saya manaruh minat lebih tentang musik pada waktu itu. Tapi itu dulu. Semakin kesini, acara Dahsyat sepertinya mulai hilang arah. Muatan musiknya terlihat lebih sedikit ketimbang acara masak-masak, gosip, lawak, dan lain sebagainya yang sebenarnya tidak mencerminkan acara ini seperti pada awalnya. Band dan para Penyanyinya juga jarang ‘benar-benar’ live ketika mereka perform.

Dahsyat benar-benar kehilangan ke-eksklusif-annya saat ini. Setidaknya menurut saya. Tapi mungkin diluar sana lebih banyak masyarakat kita yang lebih menyukai acara Dahsyat yang sekarang, atau hanya mereka tidak menyaksikan betapa berkualitasnya Dahsyat yang dulu.

Alasan acara Dahsyat diberhentikan